Kamis, 12 November 2015

INDONESIA MENDUDUKI RANKING TIGA
PEMBAJAK SOFTWARE DUNIA

  Menurut hasil survey tahunan terakhir dari business software alliance(BSA), pada tahun 2000 lalu Indonesia berada pada posisi tiga teratas, setelah Vietnam dan China. Dinayatakan oleh BSA bahwa tingkat pembajakan di Indonesia mencapai 89% dengan total kerugia sekitar US$ 69,991 juta. Ini berarti 89% dari keseluruhan piranti lunak komersial yang diperjual belikan dan di pergunakan di Indonesia adalah bajakan dan hanya 11% saja yang memiliki lisensi sah. Demikian menurut keterangan resmi situs BSA.org.
Peringkat maupun presentase angka pembajakan di Indonesia tersebut naik dari tahun 1999 dimana Indonesia berada pada posisi ke 7 dibawah Vietnam,China,Persemakmuran Negara ex Rusia, Lebanon dan Oman. Presentase pembajakan Indonesia saat itu adalah 85% dengan total kerugian sekitar US$ 42,106 juta.

  Nampaknya dengan melihat hal tersebut, BSA bersama dengan software&Information Industry Associates (SIIA) sejak februari 1999 telah berhasil meyakinkan US Trade Repsentative (USTR) untuk memasukkan Indonesia kedalam Priority Watch List, bersama dengan Yunani, India, Israel,Makao,Pakistan,Pilipina,Rusia,Turki dan Vietnam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar